Analisis Struktur Fisik Dan Struktur Batin Puisi Rumahku Karya Chairil Anwar - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. berikut ini saya akan memberikan analisis struktur fisik dan batin puisi yang berjudul Rumahku.
Analisis Struktur Fisik Dan Struktur Batin Puisi Rumahku Karya Chairil Anwar
Rumahku
Karya: Chairil Anwar
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar sengaja nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Disini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
Struktur Fisik dan Batin Puisi
1) Struktur Fisik
a) Judul
Penyair mencoba menggambarkan pencarian suasana baru dan dunia baru di luar rumah, tetapi arahpun tak dapat ditemukan sampai bertemu pada titik kerentaan penyair menyadari makna hidup. Dalam sajak “dipagi entah kemana” menggambarkan masa muda yang terlalu sibuk dengan kefanaan serta di isi dengan segala hal yang sia-sia.
b) Diksi( umum, konkret kata kias)
a) Makna kias
“Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana”
Dalam puisi tersebut makna kias terdapat pada kata “Senjakala”, yang dapat diartikan mataahri.
b) Lambang
Tidak terdapat lambang pada puisi tersebut.
c) Persamaan bunyi
Dalam puisi karya ini, mempunyai persamaan bunyi yang kekeluargaan.
c) Pengimajian
Citraan yang muncul dalam puisi “ Rumahku” karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut:
a) Citraan visual
Dalam puisi ini terdapat pengimajian visual, menampilkan apa yang di gambarkan penyair lebih jelas dan dapat terlihat oleh pembaca.
“rumahku dari unggun timbun sajak”
b) Citraan perabaan
Citraan ini merupakan citraan yang bertujuan menggugah indra peraba, sehingga dapat merasakan maksud yang ingin disampaikan penyair.
“aku tidak lagi meraih petang”
Pembaca diharapkan merasakan seperti meraih petang ketika mendengar dan membaca baris puisi tersebut.
c) Citraan penciuman
Tidak terdapat dalam puisis tersebut.
d) Kata konkret
“rumahku dari api unggun sajak
Kaca jernih dari luar senja nampak”
Kata kongkret terdapat pada bait ketiga, yaitu “rumahku”. Kata rumahku merupakan kata yang konkret yang dapat dilihat dan nyata oleh cendera mata manusia.
e) Majas/ gaya bahasa
Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi Rumahku karya Cahiril Anwar yaitu gaya bahasa:
- Personifikasi
Kemah kudirikan ketika senjakala
- Litotes
Rumahku dari dari unggun-timbun sajak
- Hiperbola
Aku tidak lagi meriah petang
f) Bunyi
Bunyi yang ada pada puisi Dengan Puisi Rumahku karya Chairil Anwar yang paling menonjol adalah vokal a dan yang kurang menonjol adalah vokal o. Jumlah vokal dari larik pertama sampai larik dua belas adalah vokal a ada 65, u ada 15, e ada 18, dan o hanya ada 1.
g) Rima/sajak
a) Rima awal
Rumahku dari unggun-timbun sajak
........................................................
Rumahku dari unggun-timbun sajak
b) Rima akhir
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar sengaja nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Disini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
h) Ritme
Puisi yang berjudul Dengan Puisi Rumahku karya Chairil Anwar ini menggunakan beberapa jenis irama. Larik pertama, kedua, ketiga, kelima, ketujuh, kedelapan, kesembilan kesebelas, dan kedua belas menggunakan jenis irama molto allegrokarena terdiri dari vokal a, i, u, e dan o. Larik kedua menggunakan jenis irama allegrokarena hanya terdiri dari tiga vokal a, i, dan e. Larik keempat menggunakan jenis iramaandante karena terdapat dua vokal a dan e saja.
i) Tata wajah/ tipografi
Tipografi merupakan tampilan wajah puisi yang dibuat oleh pengarang. Puisi di atas memiliki tampilan larik yang seragam. Penulisan antara larik yang satu dengan lainnya lurus kiri. Penulisan puisi itu terlihat tidak memiliki perbedaan tiap lariknya. Puisi di atas tiap lariknya menggunakan huruf kapital.
2) Struktur Batin
a) Tema
Dalam puisi ini, penyair memberikan tema kekeluargaan..
Kutipan :
“rumahku dari unggun timbun sajak
Disini aku beristeri dan beranak”
b) Amanat
- Keluarga tempat bernaung berbagi kisah, nasihat, cerita tentang kehidupan serta tempat bersatu bersama istri dan anak.
- Ingin mengahabiskan masa tua bersama keluarga.
- Kita hidup didunia hanya sementara maka dari itu dipergunakanlah secara baik baik bersama keluarga tercinta.
c) Nada
Dalam puisi ini, penyair memberikan nada yang sedih.
“aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu”
d) Suasana
Dalam puisi ini memakai susasan sedih dan haru.
e) Perasaan
Puisi merupakan perwakilan perasaan penyair, perasaan menjiwai puisi “Dengan Puisi,Rumahku” karya Chairil Anwar ini mengungkapkan perasaan yang sedih.
b. Analisis kebahasaan
1) Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam puisi “RUMAHKU” karya Chairil Anwar terdiri atas 23 huruf yaitu (a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, r, s, t, u, w, y, z), kecuali ( q, v, x).
2) Huruf vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam puisi diatas adalah sebagai berikut:
a) Vokal (a) dilafalkan [a]
a) Posisi awal :aku, dari
b) Posisi tengah : terbang, kemah, entah,kemana dari
c) Posisi akhir : kata, madu, jika, satu.
b) Vocal(e) dilafalkan [e]
d) Posisi awal : jernih
e) Posisi tengah : tersesat, kemah, senjakala, berbini.
f) Posisi akhir : berleleran
c) Vokal (i) dilafalkan [i]
g) Posisi awal : tidak ada
h) Posisi tengah : kudirikan, tidak
i) Posisi akhir : dari
d) Vokal (u) dilafalkan [u]
j) Posisi tengah : unggun
k) Posisi akhir : satu, aku
3) Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam puisi “RUMAHKU” karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut:
a) Konsonan (b)
a) Awal : biar, berleleran.
b) Tengah : terbang
c) Akhir : tidak ada
b) Konsonan (d)
a) Awal : dari, datangnya
b) Tengah : madu,gedong
c) Konsonan (g)
a) Awal : gedong
b) Akhir : datang,terbang, gedong
d) Konsonan (h)
a) Akhir : rumahku
e) Konsonan (j)
a) Awal : jika
b) Tengah : sajak
f) Konsonan (k)
a) Awal : kaca, kulari
b) Tengah : senjakala
c) Akhir : tidak
g) Konsonan (l)
a) awal : luar
b) tengah: berleleran
h) Konsonan (m)
a) Tengah : rumahku
i) Konsonan (n)
a) Tengah : datangnya, senjakala,unggun, entah,kemana
b) Akhir : timbun
j) Konsonan (p)
a) Awal: petang
b) Tengah: nampak
k) Konsonan ( r)
a) Awal: rumahku,rasanya,
b) Tengah : jernih, tersesat, meraih
c) Akhir: -
l) Konsonan (s)
a) Awal : sajak, satu, senjakala,sengaja
b) Tengah : tersesat
c) Akhir : -
m) Konsonan (t)
a) Awal : tidak, tak, tapi,timbun, terbang
b) Tengah : datangnya,ketika,kata,
c) Akhir : -
n) Konsonan (u)
a) Awal : unggun,
b) Tengah : unggun,timbun
c) Akhir : madu.
o) Konsonan (w)
a) Awal : -
b) Tengah : -
p) Konsonan (z)
a) Awal : -
4) Huruf Diftong
Pada puisi diatas hanya terdapat huruf diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf ai saja
a) Vokal (ai)
a) tengah : meraih
5) Gabungan huruf konsonan
a) Konsonan (ng)
a) akhir : petang, terbang,
b) tengah : unggun
b) Konsonan (ny)
a) Tengah :-
6) Huruf Kapital
a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
Pada puisi “RUMAHKU” karya Chairil Anwar huruf pertama awal kalimatnya menggunakan huruf kapital.
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar sengaja nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Dipagi terbang entah kemana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Disini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
7) Huruf Tebal
Pada judul puisi “RUMAHKU” diatas ditulis dengan huruf tebal.
8) Kata berimbuhan
a) Imbuhan ( awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya)
a) Rumah-ku
b) Ber-leleran
c) Ku-lari
9) Pemenggalan Kata
a) Pemenggalan kata pada kata dasar
1) Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal
2) Jika ditengah kata dasar terdapat huruf konsonan ( termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
a) Ber- ba-tas
b) Ber-doa
3) Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk dasar dan unsur pembentuknya
c) Ber – leleran
10) Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
11) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya