Analisis Lengkap Unsur Intrinsik 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 2 - Hallo sahabat pecinta novel sejati, untuk sahabat yang hobi membaca novel atau cerpen berikut akan mimin share analisis lengkap unsur instrinsik novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Part 2.
Analisis Lengkap Unsur Intrinsik 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2
1.Tema
Tema adalah suatu pokok masalah yang mendasari sebuah cerita (gagasan pokok dasar cerita). Tema biasanya terlihat jelas dalam cerita, namun tidak dalam keadaan langsung, yang mana pembaca itu harus menyimpulkan terlebih dahulu untuk menentukan tema dari sebuah cerita itu. Biasanya tema dirumuskan dalam bentuk sebuah kalimat pernyataan. Tema dalam naskah 99 cahaya di langit eropa part 2 adalah “Menapak jejak islam di eropa”. Tema ini terdapat dalam kutipan:
Khan : biarkan Rangga melakukan ibadahnya sebagai seorang muslim
Marja : baiklah. aku minta maaf
Rangga : sebentar
Marja : Katanya dia mau sholat Kok dia balik lagi
Khan : ada sesuatu hal yang harus dibersihkan
2.Alur atau plot
Alur atau plot adalah sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita. Urutan cerita biasanya bisa terjalin atas urutan waktu, kejadian atau hubungan dari sebab dan akibat. Alur yang terdapat dalam nashkah 99 cahaya di langit eropa yaitu 'alur mundur'.
a. Alur mundur
Alur mundur adalah pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya atau masa lampau ke masa kini. Kutipan alur mundur pada naskah ini:
Tahapan alur
- Pengenalan:
Di Eropa selama 3 tahun menjadi arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Untuk pertama kalinya, Hanum merasakan hidup di Negara tempat Islam menjadi minoritas . Pengalaman yang makin memperkaya dimensi spiritual untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.
- Konflik:
Tentang adanya Tuhan.
- Klimaks:
Saat Rangga berpuasa, Stevan tidak percaya ada manusia yang mampu bertahan tanpa makan dan minum selama 15 jam setiap hari selama 30 hari, dan ia pun mengatakan. “Agamamu kurang realistis. Kenapa agamamu menyiksa umatnya dengan segala macam kewajiban? Kalau memang Tuhan itu ada, kalau memang Tuhan itu pemurah, kenapa dia menganiaya kalian semua dengan kesulitan itu? Kau harus sembahyang 5 kali sehari. Kau harus berpuasa sebulan setahun. Kau harus pergi haji, berpanas-panasan dan berdesak-desakan seperti yang kulihat di TV. Kenapa harus begitu? Dan kenapa kau harus mau? Itu tidak logis!”.
- Anti klimaks:
Jika Rangga mengakui pangandaian Stevan, itu berarti dia telah mengingkari ikrar pertamanya sebelum lahir di bumi ini, ketika malaikat membisikan untuk bersyahadat di dalam rahim ibunya. Sebuah kontrak suci untuk percaya pada Tuhan, hanya satu Allah. Dan kini ikrar suci itu ditantang oleh sosok pemuda yang tengah duduk dengan 2 botol bir di depannya. Manusia yang lebih mempercayai kontrak dengan perusahaan asuransi dibandingkan kontrak suci antara manusia dengan pencipta-Nya.
- Peleraian & penyelesaian:
Susah memang berbicara tantang Tuhan pada orang yang sejak lahir tak pernah mengenal agama, batin Rangga. Lalu Rangga pun mengatakan “Kalau Tuhan ternyata tidak ada…nothing to lose, toh aku tidak kehilangan apapun di dunia ini. Setidaknya aku bahagia ada ‘perasaan’ yang membuatku menjalani hidup dengan baik, tenang, damai, tanpa was-was. Aku tak ingin menyesal pada hari tuaku, bahwa hidupku hanya kuhabiskan dengan kesia-siaan. Itu saja…”. 6 bulan setelah Stevan lulus menjadi Ph.D., dia mengirimkan surat elektronik pendek kepada Rangga.
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter. Watak atau karakter setiap tokoh berbeda-beda. Adapun penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita.
- Hanum: Protagonis, karena merupakan mempunyai rasa keingin tahuan pada islam yang sangat besar
- Rangga : Protagonis, Karena bersama-sama hanum menjelajahi eropa
- Stefan : antagonis, karena selalu menilai buruk tentang islam
- Khan : protagonis, karena perhatian dengan rangga menganai agama
- Marjaa: antagonis, karena menjadi perempuan penggoda laki-laki yang sudah mempunyai istri
- Leon : protagonis, karena ia anak yang penurut kepada orang tuanya
4. Latar atau Setting
Latar atau setting adalah penggambaran mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita. Latar dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Latar waktu
Latar waktu adalah waktu masa tertentu ketika peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar waktu pada cerpen ini adalah:
- Waktu: pagi, siang, sore, malam, Juni 2010, libur musim panas.
b. Latar tempat
Latar tempat adalah lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa dalam cerita itu terjadi. Latar tempat pada cerpen ini adalah:
- Tempat: Paris, Museum Louvre, Voici la plate, Le Grade Mosquee de Paris, Gereja Notre Dame, Kampus, Kantor.
c. Latar suasana
Latar suasana adalah salah satu unsur instrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan cerita itu. Misalnya suasana gembira, haru, sedih, dan tegang. Latar suasana pada cerpen ini adalah:
- Suasana : ramai
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang dibuatnya, atau bagaimana cara pengarang mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas sehingga ceritanya dapat menimbulkan kesan tertentu. Gaya bahasa yang terdapat dalam cerpen ini adalah sebagai berikut:
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yag secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap hiburan. Sudut pandang yang ada cerpen ini adalah sebagai berikut:
- Sudut pandang yang terdapat dalam novel 99 Cahayadi Langit Eropa menggunakan sudut pandang orang pertama Aku dengan teknik penceritaan “Aku” atau dapat juga orang pertama pelaku utama.:
Rangga : Oh Aku nyari video yang aku lagi sakit kemudian kamu ngesyut aku
Khan : itu kan nggak sakit waktu itu kamu sama istri kamu kan
Rangga : Iya iya aku kangen sama istriku
7. Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau harapan seorang penulis cerita kepada pembaca agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu.
- Menjadikan agama islam yang baik di eropa
- Ilmu pengetahuan itu pahit di awalnya, tetapi manis melebihi madu pada akhirnya.
- Janganlah menelantarkan ilmu, perjuangan masih panjang.
- Janganlah merendahkan agama lain kalau kau tidak mengetahuinya secara benar.