(Bab 1) Awal Mula
Sebelum waktu pertama kali menjadi waktu itu sendiri, ada sebuah Pulau yang mengambang di antara ruang dan waktu, yang dikenal sebagai "Surga Bintang." Itu adalah pulau yang megah, penuh dengan kekunoan yang mendalam dan kekuatan untuk mengguncang langit dan bumi. Itu adalah lokasi yang disebut oleh manusia sebagai "Domain Abadi."
Setelah diperiksa lebih dekat, orang dapat melihat bahwa Star Heaven berada di sebuah pulau yang terdiri dari hutan besar, bebatuan, dan batu-batu besar sejauh mata memandang, dengan binatang ajaib besar berkeliaran di datarannya dan menunjukkan hukum hutan. Di tengah surga bintang ada gunung megah yang membentang di luar awan putih, seolah-olah menjangkau langit itu sendiri.
Di puncak gunung ini ada pohon yang bermandikan cahaya keemasan, seolah memantulkan jiwa matahari dan keindahan bulan. Sejarah mengakuinya sebagai pohon ilahi "Zanki" suci dan murni, kuno di semua negeri, pohon ilahi surga.
Akarnya memanjang jauh di dalam gunung saat ujung dari beberapa ratus ribu akar menjulur ke bawah. Air bening bening menetes dari ujung akar ini, tak terbendung oleh tanah bumi saat mengalir turun ke dasar gunung juga bisa dilihat.
Musim datang dan pergi seperti datang dan perginya matahari di siang hari dan bulan di malam hari. Sembilan ratus tahun berlalu seperti banjir waktu dan gunung yang megah itu sekarang terbelah menjadi dua bagian lurus di tengah, yang mengalir di antara sungai besar yang tembus cahaya.
Titik asal sungai ini adalah pusat dari gunung yang terbelah. Perairannya tenang dan lembut seperti angin pagi yang bertiup melalui rambut seseorang, menenangkan jiwa, dan membelai kulit. Di dasar sungai, orang bisa melihat tiga batu emas berkelap-kelip dari warna emasnya menjadi warna putih cerah setiap beberapa menit atau lebih.
Seiring berjalannya waktu, sungai ini kemudian dikenal sebagai "aliran Ilahi" atau sebagai orang abadi menyebutnya, "Mata Air Abadi." Seratus tahun lagi berlalu lebih cepat daripada bintang jatuh di langit malam, ketika tiba-tiba air sungai ilahi mulai mengalir deras. Tiga batu emas yang berkedip-kedip mulai bergetar tak terkendali. Getaran batu emas kemudian menyebabkan getaran panik bintang surga.
Tiga batu emas mulai mengambil bentuk tiga benda langit yang berbeda, benda kuno dan kuat antara langit dan bumi. Sementara benda-benda ini sedang diciptakan, bumi di bawah langit bergetar hebat, seolah-olah gempa bumi besar akan menghancurkan dunia dan menjerumuskannya ke dalam jurang api neraka yang dalam. Cahaya keemasan yang terang bisa terlihat bersinar dari sungai, menutupi seluruh Star Heaven. Pohon, batu, batu besar, dan setiap makhluk hidup di Star Heaven sekarang berwarna emas.
Angin berhembus maju mundur dengan sadis seolah ingin tumbang dengan sendirinya. Lampu emas di sungai ilahi mulai tumbuh lebih intens, awan putih di langit malam bergoyang dan berubah menjadi warna emas yang berkedip-kedip dari emas menjadi putih setiap beberapa menit.
Setelah enam jam berlalu, guncangan bumi berhenti, angin menjadi tenang dan awan kembali ke warna normalnya. Getaran batu emas juga berhenti dan segala sesuatu di dunia fana juga terhenti; tidak ada yang bisa menggerakkan otot atau kelopak mata. Hewan dan tumbuhan sama-sama berdiri diam, sungai berhenti mengalir, burung berhenti di udara dan ikan berhenti berenang.
Di Star Heaven, batu emas mengambil bentuk ilahi mereka, diberkati oleh surga dan dicemburui oleh dunia bawah, yang menatap Star Heaven dari bawah dengan mata penuh kebencian, seolah ingin menghancurkan domain itu sendiri. Setelah beberapa saat, di dalam sungai ilahi, salah satu batu emas berbentuk gulungan emas dengan aura yang bisa mengguncang langit dan mengguncang bumi.
Ditulis di belakang gulungan ini adalah karakter "Surga menunjukkan jalan." Ketika gulungan ini muncul, semua makhluk hidup di bumi dan di dunia bawah kehilangan tiga tahun masa hidup mereka, tiga tahun umur panjang mereka kini telah diambil dari mereka, tanpa ada yang menyadarinya.
Batu kedua kemudian berbentuk cincin emas yang kemudian membuat segala sesuatu di dunia bawah menjadi diam, api neraka bergetar tak terkendali dengan ketakutan dan kekaguman saat melihat penciptaannya. Auranya seperti gunung kuat yang menekan dada bayi.
Tertulis di bingkainya dengan warna putih yang berkedip-kedip adalah karakter "Heavens Might." Saat benda ini diciptakan, semua makhluk hidup di dunia berumur sepuluh tahun. Waktu berlalu dalam sekejap mata. Kenangan sepuluh tahun diciptakan oleh objek ini.
Jika seseorang memiliki sisa hidup paling lama enam atau tujuh tahun atau paling lama sembilan tahun, maka orang itu sekarang akan mati tanpa mengetahui bagaimana dia meninggal. Pada saat ini batu terakhir sekarang telah selesai.
Dari batu emas, pedang logam murni dibuat. Auranya mengeja kematian dan kehancuran untuk semua hal yang memiliki kehidupan dan menghentikan mereka yang akan memiliki. Gambar dan kekuatan pohon ini mengguncang dunia, baik langit dan bumi menunjukkan kekaguman dalam penciptaannya. Tekanan yang dilepaskan dari pedang besar itu bahkan menekan makhluk abadi yang melihat ke bawah dari langit; kecemburuan dan keserakahan tertulis di seluruh wajah mereka. Tertulis di tubuh pedang ini adalah "Raja Surga- Apolo." Ketika pedang ini datang ke dunia, segala sesuatu di dalam surga dan bumi kembali normal, dunia bawah juga kembali normal dan api neraka menjadi tenang sekali lagi. Ketika ketiga benda surgawi selesai dibuat, mereka berubah menjadi sinar cahaya warna-warni yang melesat dari Surga Bintang dan turun ke dunia fana.
Air sungai aliran Ilahi mulai mengering seolah-olah telah menggunakan semua kekuatan hidupnya untuk menciptakan tiga objek yang menggetarkan dunia ini. Hanya segelintir air bening yang tersisa, yang melayang ke puncak gunung dan kembali ke akar pohon emas, Zaki, yang kemudian menghentikan cahaya keemasannya yang cerah dan kembali menjadi pohon hijau yang perkasa.
Tiba-tiba, suara kuno dan dalam bisa terdengar dari atas. Suara itu terdengar seolah-olah memegang dunia di tangannya dan bisa menciptakan dan menghancurkannya sesukanya. Ketika suara itu terdengar, semua bintang di langit malam bersinar lebih terang, matahari bergetar dan bulan bergoyang. Angin bertiup kencang, tanaman dan rumput tumbuh lebih tinggi dan lautan menjadi tenang.
"Raja Langit Bintang- Apolo, hahaha, ciptaanku yang paling kuat. Ketika pedang ini dibuat, butuh sepuluh napas dan seribu tahun rentang hidup dari semua yang abadi. Hahaha" kata suara kuno sambil tertawa. Kemudian dilanjutkan, "Hadiah ini saya berikan kepada manusia, jangan biarkan abadi menginginkan mereka atau tidak ada lagi".
Begitu suara itu selesai berbicara, semuanya kembali seperti semula, tetapi tiba-tiba sesosok wanita Immortal muncul di surga bintang. Di matanya, orang bisa melihat bintang-bintang dan keabadian Sara, suaranya sangat tenang tetapi wajahnya menunjukkan kekhawatiran. "Anakku", katanya,
"Aman, ibu mengawasimu. Jai."
Di benua Sara, enam kerajaan menguasai semua wilayahnya. Beberapa dari kerajaan ini kuat dan beberapa lebih lemah daripada yang lain untuk sebagian besar karena lokasi dan sumber daya mereka. Di dunia ini, yang terkuat adalah raja dan raja adalah serigala yang memakan yang lemah, yang dipandang rendah sebagai domba yang makan rumput sepanjang hari.
Meskipun enam kerajaan menguasai wilayah mereka, terkadang ketika sebuah kerajaan ingin memperluas wilayahnya untuk pengembangan lebih lanjut, mereka juga akan mencoba mencuri tanah pihak lain. Karena fakta ini, pertempuran besar akan terjadi dan banyak nyawa akan hilang sebagai jaminan kerusakan.
Sering kali, karena pecahnya perang antar kerajaan ini, akan terjadi penurunan populasi serta penurunan sumber daya yang digunakan dalam pertempuran, yang memaksa kerajaan-kerajaan ini untuk mencari sumber daya kerajaan lain, yang bahkan dapat menyebabkan pertempuran lain. jika organisasi perdagangan tidak didirikan.
Penyalaan api, pertempuran hebat, terjadi antara Kekaisaran Langit dan Kekaisaran Lapangan Hijau dari selatan. Kekaisaran Langit ingin merebut tanah Kekaisaran Lapangan Hijau, tetapi Kekaisaran Lapangan Hijau tidak akan hanya duduk dan membiarkan Kekaisaran Langit mengambil alih tanah mereka tanpa mereka memiliki suara dalam masalah tersebut.
Sepuluh ribu tentara dikirim oleh Kekaisaran Langit yang berbaris selama dua puluh satu hari ke selatan untuk tiba di gerbang Kekaisaran Lapangan Hijau. Setibanya di sana, mereka juga bertemu dengan sepuluh ribu tentara yang setara. Meskipun terkejut, tentara Kekaisaran Langit tetap bertahan tanpa rasa takut sama sekali, jenderal mereka Odian Grayson di garis depan, memimpin pasukannya.
Jenderal Kekaisaran Lapangan Hijau, Mich Son, berdiri tegak di depan pasukannya seperti pohon besar. Tak tergoyahkan bahkan oleh badai terbesar sekalipun, dengan pedang di tangan, dia meraung seperti binatang buas dan terbang dengan kecepatan luar biasa menuju pasukan Langit. Jenderal Langit, Odian Grayson, tidak pernah menghindar dari pertempuran sebelumnya, jadi dengan raungan yang tak tertandingi, dia juga mengambil alih dan menuju ke pertempuran.
Ketika dua jenderal bertemu di jantung medan pertempuran, pedang mereka bentrok dan mengeluarkan suara yang setara dengan guntur. Gempa susulan yang disebabkan oleh aura pedang mengirim riak terbang ke segala arah dan udara di sekitar keduanya bergetar seolah-olah akan runtuh pada saat tertentu.
Antara jarak satu menit, lebih dari seratus tebasan pedang dilakukan, kedua jenderal itu melompat mundur sejauh lebih dari seratus meter ke pasukan masing-masing terengah-engah, aura mereka dalam kekacauan dan wajah mereka menunjukkan kelelahan.
"Dia lebih kuat dari yang kukira."
Jendral Odian Grayson terengah-engah sambil menggenggam erat gagang pedangnya dan menatap tajam ke arah Mich Son yang juga menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Dia juga memelototi Odian Grayson dengan kejam, niat membunuh terlihat jelas di matanya.
"Kita tidak boleh menyerah, tidak menunjukkan rasa takut atau belas kasihan, dan membunuh setiap pria dan wanita yang ingin mengambil tanah air kita. Pria Lapangan Hijau, CHARGE!!"
Raung Mich Son, pertempuran antara dua kerajaan akan berlangsung selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Di garis depan, orang bisa mendengar benturan logam dengan logam dan jeritan keras kekhawatiran, pria dan wanita ditusuk atau dipenggal kepalanya.
Kekaisaran Langit adalah kekuatan yang tidak berani diprovokasi oleh beberapa kerajaan lain. Itu menduduki peringkat ketiga dari enam kerajaan dalam kekuatan dan kemampuan magis serta tekniknya jauh melampaui Kekaisaran Lapangan Hijau yang peringkatnya kedua tetapi masih bisa bertahan.
Itu karena Kekaisaran Lapangan Hijau berada di peringkat kedua, yang membuat Kekaisaran Langit mengambil inisiatif untuk menyerang mereka secara langsung tanpa takut kalah perang. Apa yang tidak mereka pertimbangkan adalah bahwa sebuah kerajaan selalu bisa naik kekuasaan bahkan jika kekuatan mereka kecil.
Dengan bantuan pelatihan dan teknik yang tepat, sebuah kerajaan kecil paling banyak dapat naik ke peringkat tempat keempat. Meskipun demikian, Kekaisaran Langit masih menyerang tanpa berpikir dua kali, tidak memberikan wajah kepada Kekaisaran Lapangan Hijau.
Download Novel Pendekar Abadi By Ahmad Chris Sevin Pdf
Kalian bisa mendownloadnya di link dibawah ini ya guys.